Konsep Ruang Arsitektur Jepang


Konsep ruang Jepang pada arsitektur Jepang didesain bersifat fleksibel, tidak ada pemisah ruang yang bersifat permanen. Dinding dipisahkan oleh pemisah ruang transparan untuk menunjukan bahwa tidak ada batasan yang jelas antara desain eksterior dan interior. Jika ada beberapa ruang yang tidak bersifat fleksibel berarti raung tersebut sudah disesuaikan dengan fungsi masing-masing ruang.

Pola Grid digunakan pada perencanaan denah rumah tinggal. Pola ini merupakan komponen utama pada perancangan rumah tinggal Jepang yang saling berhubungan.

Pola Grid dimensi ruang
Ukuran standar per-grid kurang lebih 3 feet x 3 feet (1 Feet/kaki = 27,5 cm) dan dimensi standar ruang :
  • Tatami (1 tikar) = 3 kaki x 6 kaki.
  • Alcove (tokonoma) = 3 kaki sampai 6 kaki.
  • Lemari dinding = 3 kaki x 6 kaki.
  • Bath = 6 kaki x 6 kaki.
  • Toilet = 3 kaki x 4½ atau 6 kaki 9lebar).
  • Teras = 3 , 4 ½ atau 6 kaki (lebar).
  • Koridor = 3 atau 4 ½ kaki (lebar).
  • Fusuma = 3 kaki x 6 kaki.
  • Shoji = 3 kaki x 6 kaki.

Ruang dibuat tidak terlalu tinggi karena kondisi iklim di Jepang (4 musim). Ruang pada rumah tinggal Jepang dibuat dengan ketinggian 7 kaki sampai 8 kaki. Pada ruang minum teh ketinggian ruangan dibuat antara 6 sampai 7 kaki. (1 kaki = 27,5 cm).

hall "Genkan"
 Entrance hall "Genkan" yang merupakan salah satu ciri dari arsitektur Jepang dan merupakan kebudayaan Jepang, mempunyai ukuran min 10-15 tsubo ( 33-50 sq.m = 356-534 sq.ft). Dapat dikembangkan 10% dari keseluruhan luas lantai. Lantai terbuat dari beton/batu kerikil yang dicampur semen. Ketinggian entrance hall biasanya 1-2 papan kayu dengan maksud untuk membedakan entrance hall dengan ruang keluarga. Biasanya terdapat tempat penyimpanan sepatu yang diletakkan di samping entrance hall.

Ruang Penerima “Zashiki” dan Ruang Tamu “Kyakuma”, Mempunyai ukuran 8 tikar tatami yang didalamnya terdapat alcove (tokonoma) dan rak-rak ornamen. Pada rumah tinggal yang lebih besar runag penerima berubah fungsi menjadi ruang lain dan keduanya dibatasi oleh fusuma.

Ruang Keluarga “Tsugi-No-Ma” Mempunyai fungsi fleksibel (dapat berubah fungsi menjadi ruang makan pada siang hari, ruang tidur anak-anak, dan ruang tidur orang tua (pada malam hari).

Ruang Makan “Shokudo” dan Ruang Masak “Chanoma” berfungsi sebagai tempat makan seluruh anggota keluarga dan tempat minum teh.

Ruang Minum Teh “Chashitsu” , yang berfungsi untuk melakukan upacara minum teh. Ruang ini merupakan ruangan yang bersifat sakral sesuai dengan kepercayaan masyarakat Jepang. Ukuran standar ruang minum teh : 4½ tikar tatami  atau ± 3 kaki x 6 kaki (91,44 x 182,82 cm) dengan tinggi ruang 6 kaki. Ukuran pintu ruang minum teh, tinggi 28 inci = 70 cm dan lebar 24 inci = 60 cm, Pintu yang kecil merupakan simbol keseimbangan dan perdamaian.

Untuk Kamar mandi di Jepang, pada umumnya, didesain dan digunakan secara bersama-sama untuk seluruh anggota keluarga.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Wisata Alam Belitung

Desain G’ Café

Oleh-Oleh Wajib dari Belitung