Kebudayaan Khas Belitung
Maras Taun
Maras Taun berasal dari kata
"maras" yang artinya Memendekan. Sedangkan "Taun" berasal
dari kata Tahun. Maras Taun diadakan setahun sekali oleh masyarakat desa di
Belitung sebagai wujud rasa syukur setelah melewati musim panen padi. Maras
Taun merupakan pertanggungjawaban dukun kampung kepada masyarakat. Ritual utama
dalam acara M
aras taun adalah : Doa awal, tepong tawar, dan doa akhir atau penutup.
aras taun adalah : Doa awal, tepong tawar, dan doa akhir atau penutup.
Beripat Beregong
Beripat merupakan jenis kesenian
pertunjukan, dan beregong yang diambil dari kata "Gong" adalah nama
alat musiknya. kedua kesenian ini tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lain.
beregong tanpa beripat tidak komplit dan sebaliknya.
Beripat itu bisa dikatakan jenis
olahraga bela diri dengan menggunakan senjata rotan bagi sepasang pemain.
masing masing pemain mengandalkan keahlian menangkis dan memukul lawan dengan
sabetan rotan. untuk dapat menentukan yang kalah dan yang menang dapat
diketahui melalui jumlah luka di tubuh pemain. walau demikian, pada akhir
pertunjukan tidak memunculkan rasa dendam satu dengan yang lainnya. pertunjukan
beripat dimulai dengan bunyi bunyian dari peralatan musik beregong yang
dibunyikan secara serentak.
Namun demikian kesenian rakyat
beripat itu tidak hanya semalam, terkadang tujuh hari tujuh malam tergantung
kondisi dari kemampuan ekonomi dan minat penyelenggaranya karena pelaksanaannya
menelan biaya yang relatif sangat besar.
Lesong Panjang
Lesong Panjang adalah nama dari
alat dan permainan itu sendiri. Biasanya dimainkan pada saat musim panen padi
tiba. Alat utamanya adalah sebuah lesong terbuat dari kayu pilihan yang
bersuara keras dan jernih. Panjang lesong bervariasi antara 1-1,5 meter dengan
diameter 25cm-30cm. Alat untuk memukul lesong dinamakan "Alu" dan
panjang bervariasi dari 75 cm hingga 120 cm dengan diameter 4 cm hingga 6 cm.
Lesong dibuat dalam berbagai model dan ukuran sesuai dengan selera pemain.
Dul Mulok
Dul Mulok merupakan kesenian tradisional yang berasal
dari desa kembiri yaitu pentas drama atau sejenis opera yang mana sumber
ceritanya berasal dari Syaer (syair) lama diantaranya Syaer Siti zubaida, Syaer
Juragan Budiman, Syaer Mabi dan Syaer Abdul Mulok yang merupakan cikal bakal
terjadinya kesenian ini. Alat-alat yang digunakan dalam kesenian ini meliputi
satu buah gendang panjang dan satu buah piul atau lebih dikenal dengan sebutan
biola.
Asal mula kesenian Dul Mulok berawal dari ide seseorang
yang pandai dalam Besaer yaitu Tok Juhek yaitu sekitar era tahun 1940-an,
beliau sangat mahir dan fasih dalam urusan besaer sehingga beliau berkeinginan
untuk menuangkan isi Syaer tersebut kedalam sebuah dramam kemudian beliau
mengumpulkan sanak sanak saudara serta sahabat-sahabatnya untuk menyampaikan
ide tersebut dan kemudian ide beliau disambut dengan antusias oleh mereka.
Kemudian Tok Juhek bersama dengan saudaranya melatih para pemain sehingga
jadilah kesenian drama ini, pada awalnya pemainnya mencapai 60 orang dan cerita
yang pertama kali dibawakan yaitu cerita Abdul Mulok sehingga melekatlah nama
tersebut sampai dengan saat ini.
Pada perkembangan selanjutnya dul Mulok dikembangkan ke
Desa Parang Bulo yang dibawah oleh anak dari Tok Juhek yaitu Kek Lang sementara
di Kembiri Dul Mulok dikembangkan oleh Kek Narek yang merupakan anak dari Tok
Juhek juga dan secara tuurun temurun kesenian ini terus dilestarikan oelh anak
cucu Tok Juhek, Sekarang ini Dul Mulok dipimpin oleh Pak Sar'ie yang dibantu
oleh adiknya yaitu Ramdani sebagai sutradara.
Komentar